Blogger templates

Kutemukan dirimu di ujung pencarianku, Geulis..., Taya niat akang salian seja Ngabagjakeun Salira, Akang nganti Salira di Tatar Pasundan. Pulanglah sayang...!!!. Teuteup potret nu aya, antebkeun rasa ngawang-ngawang, Galih kasono pangubar rasa nu kumacacang , Riwayat urang mangsana pinuh kabungahan lan kabagjaan . Junjunan...Urang Tumiba dina Bagja salawasna. _/\_

Selasa, 19 November 2013

Rumpaka Rasa Jiwa

Rumpaka rasa jiwa ngalayang hibar ka anjeuna,
nyukma ngahontal patarema rasa anjeuna, nganjang ku hyang,
nalikeun layeut asih nu kapentang anggang, waruga nyila sangsaya,
hate maligiran songsoleya, kanya'ah pinanggih rugakna tresna,
buncar di satengahing marga, katineung ngentreng dina manah ayeuna.
Duh. . . Gamparan rasa

Senin, 11 November 2013

KACA CINTA PERANG RASA



Dan pernahkah kau merasa terhenyak kala membaca serangkaian tulisan yang trengginas?
Atau perpaduan warna dari lukisan yang laksana hidup?
Atau pula mendengar alunan nada yang menerbangkanmu terawang-awang di langit, menangis, dan tertawa?
Itulah dia sentuhan tangan-tangan Tuhan yang kumaksud

Tapi kuyakin tak ada seorangpun yang mampu menyerap keindahan nyata dihadapanku
Memancar, membetot semua indera
Inilah alam dimana rasaku telah masuk pada alam di kidung asmaragama, 
yang disemaikan iolehmu wahai wanita kasihku

Semilir angin ketika berhembus,
menggenapkan segala pesona
Membius akal dan merehatkan segenap rutinitas hidup yang kadang terasa pengap
Tak satupun penulis,
pelukis,
penyair yang mampu merangkainya dalam satu karya multi indera

Detik-detik berlalu ketika kusadari aku kini sendiri menikmati keindahan alam ini
teringatku sebentuk raga yang mengejawantah disamping
Berwajah putih bersih, bening tanpa cela, seorang perempuan berparas pualam
adindaku yang tersayang

Biasanya ia menyemarakkan dunia jiwaku dengan suara emasny
Menemani jiwa yang kosong dengan puji-pujian untukNya
Atau melemaskan tubuh melalui alunan irama manjanya
Bersenandung dalam balutan nada yang menyejukkan
Menyampaikan suara langit, mendamaikan jiwa yang bergelora cinta

Tapi kini, tak seperti biasa, ia memilih bungkam seribu bahasa.
Semenit, dua menit, kutunggu, tapi tetap tak kunjung terucap jua kata-kata. Hingga waktu berlalu, hanya keheningan yang merambat,


Lengang, sampai suaranya hilang, ditelan Kemunafikan rasa cinta yang disimpan demi suatu kehormatan,*katanya

"Percayakah engkau bahwa setiap manusia diciptakan berpasangan? Yakinkah engkau ketika seorang manusia lahir, ada jiwa lain yang telah berjanji suatu saat kelak, di suatu tempat, bertemu dan mengikrarkan diri untuknya? Sebentuk pasangan jiwa?
Kata-kata itu meluncur darinya, saat berdua ia berata-kata bersayap, menafsirkan makna terpapar
Berkelindan dalam imajinasi menembus arti terbening yang pernah ada
Dan aku pun tergagap, tak tahu bagaimana harus menjawab,
Hanya mampu membalas ungkapan cinta yang terikhlas,

"Dan setujukah engkau bahwa hubungan suami istri bukan sekadar hubungan jasmani, tetapi juga hubungan rohani, pikiran, dan perasaan? Perkawinan bukan hanya menjadikan suami istri bersebadan, tetapi juga harus menjadi sehati, sepikiran, dan seperasaan. Tujuan perkawinan adalah menciptakan sakinah dalam rumah tangga. tanyanya lagi. 


Aku pun semakin bungkam. Dicecar pertanyaan yang tak pernah kusangka akan terucap darinya, wanitaku berparas pualam
Tapi hanya sejenak, ia kembali terdiam seribu kata.
disertai alunan jawabanku yang sederhana " Kuserahkan segalanya pada Tuhan, Bahwa aku hanya menjalankan, menyambut kasih sayangmu dengan keikhlasan "

Wajah seputih pualam menjadi membeku. Tercipta jarak yang tak kasat mata, tapi jelas terasa. Ia menarik diri dari kenyataan hidup, ketika untuk sesaat menampilkan apa yang hendak terungkap. Sebentuk impian, harapan dan asa, tersemburat dari serangkaian pertanyaannya. 



Pertanyaan? Hmm...sepertinya aku salah. Ia agaknya tidak menanyakan apa pun. Kalaulah ada kata tanya dibalik ucapannya, mengkin sebentuk retorika semata.

Biarlah ia tenggelam dalam dunianya. Bercengkrama dengan kegalauan mau pun kegundahan yang merajai dihatinya. Tak hendak kuriuhkan dengan keberadaanku

Aku percaya, tanpa petatah-petitih dariku pun, ia akan mampu menemukan jawabnya. Karena ia terlahir sebagai seorang perempuan. Makhluk yang diciptakan Tuhan dengan beribu pesona dan berjuta kebijaksanaan. dan semoga ia mengerti akan perasaan yang penuh keikhlasan.

#Perempuan, dari kata dasarnya, memang sosok yang memiliki kualitas seorang empu, tak hanya memiliki rahim yang mampu melahirkan makhluk hidup, tapi juga memiliki rahim yang mampu melahirkan kebijaksanaan tak berbilang


Perempuan berparas pualam, kini saatnya kutinggalkan engkau sambil berbisik: "Bersenandunglah (agar) seluruh dunia menjadi penuh warna, (hingga) tidak ada satu pun nada yang tertinggal. (Berikan) sebuah arti bagi dunia, irama syahdu yang terlahir. Tenggelamlah ke dalam harmoni yang datang dari langit. (Yakinlah) semuanya begitu berarti, lalu engkau pun akan menyatu dengan melodi.

Perempuan berparas pualam, kau telah mengajarkan senandung itu padaku.

"Terima kasih dari jiwaku yang terdalam, untukmu kasihku yang telah mengajarkanku untuk mengambil esensi dari proses penyatuan cinta dan kasih sayang"

~Namun Maaf bila Syair ini terciptakan, 

Untukmu wahai perempuan yang hadir di kasih sayang

" KACA CINTA PERANG RASA "

Genderang perang bertalu
hempas saja bimbang dalam langkah
memaksa untuk memilih
senjata mana yang kan kau angkat
semua mempunyai efek mematikan
dalam prosesi maut yang menjemput
siapkan altar tempat kau terbujur
ataupun bersorak tujuh macam bunga
tujuh mata air, dan...
tujuh penghianatan
yang kau usung
yang jadikan kau Wanita yang penuh angkara keduniawian
demi apa kau hanguskan dupa ini?
untuk apa kau tebas tunas ini?
demi secawan darah pereda haus keduniawianmu?
untuk sepiring daging pereda nafsumu?
atau penyukup segala kemewahanmu?

Kelam dalam amarah pekat karena sesat
tak terjamah kerlip dalam mata hati
tak tersentuh rinai dalam sanubari
kering karena gersang yang meradang
merangas hanya nafsu yang berjaya
dihimpit dadu tanpa noktah...
Leburkan bunga cinta yang merekah

Engkau kini yang jengah,
karena sederhanaku dalam berperang menjalani hidup di dunia,
tanpa kemewahan,
tanpa keambisian meraih harta dan tahta,
tanpa keraguan aku tetap sang kesatria,
yang dengan kesederhanaanku,
Aku tetap sang Cinta yang ada di hatimu,
yang takan hilang sepanjang waktu.

Maafkan segala salah yang pernah terlakukan,
dariku yang berkaca pada kehidupan

SYAIR KOSONG

Kenapa di Oktober tak ada Syair di blog, karena di oktober ada sidia
Nyi Mas Ayu Kusuma yang mengisi hari hariku, dan syairku langsung ku ucapkan padanya dan di jejaring sosial facebook"
November hancur berantakan tak menyisakan,
dan inilah syairku 
"Aku yang terpenjara dan menyandarkan kehidupannya pada mata kail kenangan.. namun, bukankah selalu ada batas, meski untuk jiwa yang paling amarah sekalipun..? "

Kamis, 07 November 2013

PUISI CINTA SYAIR JIWA

Tiada mungkin engkau ku payungi
sedang hujan itu adalah air matamu
seperti enggan ku redam
sedang yang terbakar adalah lubuk hatimu
engkau laksana terkurung di gedung nan berkobar
aku di luaran akankah sanggup ulurkan tangan
sedang di tiap-tiap sisi hati masih terkunci
aku bak kau beri beribu rasa dosa
sedang jawaban terdiam di kediamanmu,..

Puisi cinta tercipta
saat aku menemukanmu dengan cinta
Syair Jiwa terwujud
saat kau mengakrabkan aku dengan rindu
kuhadiahkan kesetiaan dengan kalungan
ketulusan kasih sayang,
sebab kumenemukanmu di ujung pencnarianku,

Jangan kau terus diam
sementara dibalik senyummu kaupun rindu
senyum hangatku takan berubah untukmu cinta.

Diri Kaulaning Gusti


Gusti wiati pangarti
Nu sajati mariksa ati
Nu rancage ngawasa simpe hate
Nu ngatur sesa umur
Nu suci ngaraksa wanci
Salawasna hirup jeung pati moal pahili
Nya diri kaulaning Gusti,
Sasadu taya deui iwal ka Gusti,
sangkan Bagja, Waluya Mulya di Dunya nepi ka jaga 

di Yamil Ahir.
Rahayu kalayan Nyakseni


~~~~
Aduhai Dzat yang Menggengga nyawaku
ringankanlah Insan yang berbeban
agar Engkau teguhkan dan bersabar,

Mudahkanlah jiwa yang susah
meski karenanya semestinya kami berserah,

Lapangkanlah yang dalam kesempitan
Yang semestinya kami Ikhlas,

Berilah siratan bagi kami yang sombong
agar kami tunduk dan sujud,

Dan berilah petunjuk bagi kami yang khilaf
agar kami bertaubat,-

Selasa, 05 November 2013

NGAHANJUANG BODAS

Tingtrim Ati ngagalincing di lungkawing diri, 
Meuntas sasak nyawa reujeung rasa,
saksrakan nu kamari pinanggih wening,
kiwari pendak dodoja,
duh..... gamparan rasa cangcaya,

Rempeg nyangsaya nu kapentang asmara,
kasongsoleya ngaruntuy ka diri Sungkawa,
nu keur naratas niti Nata Kusuma
Wakca balaka muntangkeun hemanna dalingding manahna rasa,
kalayan daria.... taraje hate sungkem neda hampura,

sinjang kebat ngait di lamping curugan,
solendang ngayun kaheman,
dangdaunan maluguran,
oyag-oyagan katebak angin nu mirigan,
Katingtriman sangkan mulang kasorang
rehna layeutna Asih enya silih asih saestu,

Tingtrim di lungkawing lalamping,
curugan cai nganteur kawening,
nyuSUL rampes mieLING mamanis,
Sampurasun dawuh timalan kulan,
sangkan waleran "kah"-na salira nyarengan,
Kapercantenan Asih nu nyanding ngadangding dina rasa urang duaan,
Rahayu gamparan....! _/\_

DERA UJIAN KEHIDUPAN

KeTANGGUHANku terus dalam dera ujian,
Terpikirkan beribu cara kemampuanku untk memecahkan persoalan dalam suatu keadaan yang bermacam-macam dan dalam situasi nyata,
kecerdasan dalam pengolahan ulang memamah ke setiap celah,
terlebih disaat pergantian antara siang dan malam senja yang seolah turut buram,
dan kala dini hari saat terjaga berserah pada keagungan tuhan,

~di senja ini ku haturkan ucapa syukur pada-Mu wahai Pemilik semesta Alam,
dengan ke khusyuan ku lagamkan surah Nariyah ba'da Asyar.
berkah-Mu ku dambakan.

#Pondok Pelangi, November 2013

Senin, 04 November 2013

ISTIQOMAHNA SALIRA UGERAN JATI-NA CINTA

Rumingkangna kalangkang
asa ngolebat,
rumenghapna katangen na poe nu simpe
duh ,tresna teh endah
nu diwincik ku iman jeung kaheman

Sanggeus midangdam katugenah
balebat ngincid ka landeuh,
aya hariring jempling katineung
ngageuing diri pinasti patelak jeung harti
Akang surti cicingna salira nyucikeun asih nu saestu sa-jati

Lian ti saniskara tandanu ngahurup
dina raca tapak ciri sabot lampah
remen teu kebat ku mangloh
Asih anjeun kapegat ku istiqomah

wiujeung wengi, ceuk mangpirang kotretan
Wilujeng siang, ceuk mangpirang seratan
ka salira dina satiap emutan
mangsina lir getih nu sumarambah
tina tatu kana urat-urat saban wayah
gurat tresna kakasih kapirig ku istiqomah

didieu, teu weleh aya katineung
pikeun ngalinjing males kakangen
melak ungkara nahan kasono ka salira
nu tigin kana istiqomahna rasa

wilujeung wengi, ceuk harewos
Wilujeng siang, ceuk gerentes
tina kalender nu angkana maluguran
kana kakosong nu saules
jeung geter nu remen jadi angkeuhan
Salira mendak sagara kaimanan
rehna urang teu meunang papacangan
sateuacana urang rimbitan


moal jalir jangji tina ucap nu kantos ka kedal
sayaktosna akang pinasti datang
nyumpingan salira mundut ka kasepuhan
ngawaris nyampurnakeun kaimanan

cikaracak tina juru mata poe
ninggang batu dina lungkawingna hate
laun-laun jadi helok, miring nu sakapeung nalek
Deuh, sukma nu ngamangandeuh
Na landeuheun lilinduh jalan satapak
Nu ditaratas karuhun
sumuhun akang pinasti sapun sampurasun
ka bumi salira nu nganti urang nanjak ka bale nyungcung

Namung tong nabeuh bangbaluh
Saban reureuh lengkah keuna ku pitapak
Balas meungpeun ku paralun
Sanes akang taya pangajen
Namung galih kasono teu weuleh nyangkrung


Sanggeus sakabehna kedal
ukur simpe nu demit
seseleket dina kesetan piul
lir wawakil hiji sora
nu leungit tina wirahma
pamundut akang anger kawas biasa
Patarema rasa ngawahangan wayah di unggal poena
teu ka silih ku kaistiqomahan salira
ja akang oge uninga wates-wates ugeran agama.

~mungkas seah jero dada, musabab salira kiwari robih cara nembongkeun cinta nu aya.

Aya jeung euweuh
silih bageakeun galeuh
nu langgeng ngajirim cinta
berkah ridho-Na
ja eta sami paniatan akang ti semet uninga

kalangkang daun jadi tilam tatapakan batin
nu saterusna ukur silih lelebah
timbangan wawanen reujeung guligah
Akang pinasti datang dina mangsa nu di teda ku Salira


Rahayu asih sa-jati urang manunggal jiwa salawasna
~Pamugi di kawitan taun awal ieu, 1 muharam 1435 H, bagja urang ngahiji jadi ugeran jangji nu ngabukti kersaning Illahi Robbi, sareng ka-asup golongan muslim jeung muslimah nu sholeh jeung Sholehah.
Amin ya Allah yaa Robbal Alamin.

#Selasa, 5 Nov '13 . 02.30 WIB


Kamis, 26 September 2013

KEMELUT RINDU





Ijinkan kuselami kemelut Rindu di kesedihanmu

Ijinkan aku berbagi dari keluh kesahmu
Memamah setiap nafas yang kau hembuskan
dan desah....
Agar cinta kita bersumerah

Melihatku menatap dahaga di kedalaman jiwamu
ku hembuskan deras kecupan sayangku,
pelukan perlambang keagungan Cinta 
Pelukan kita cahaya kasih murni


Kau pun tau, 
Kumenemukanmu di ujung pencarianku
dan aku adalah akhir di penantianmu
Ciuman kasih suci menelusup ke sanubari


Kemelut Rindu kita
Menuntun kita pada inti kesejatian rasa cinta
tertuang pada pelukan mesra
Anugerah terindah dari yang maha Cinta — di Sentul City Bogor

Selasa, 17 September 2013

SERAT ADINDA NU KABACA

SERAT ADINDA
Gusti,
Ingkeun ieu kalbu sina ngalagu
ngawihkeun kangen ka Anjeun
Tiap renghap sadami-sadami
dihejah asma Anjeun hiji-hiji

Ya Rohman, Ya Ani Rohimah

Ya Basyir, Ya Hakim
Ya Wahid, Ya Majid
Ya syahid, Ya Rosyid

Dina Angin di Pucuk-pucuk daun
Kakuping lirih galindeng dawuh
Abdi tanggah neuteup pamenteu gaib
Dina ramat cahaya burit

Ya Gofar, Ya Qohhar
Ya Jalil, Ya Karim
Ya Zahir, Ya Batin
Ya Awwal, Ya Ahir

Dina kangen abdi sumujud
Jero kangen abdi nyaluuh
Bari ngedeng bari diuk
Biwir ngunyem panon kucup.
_______________________




WALERAN KAULA Nun

Sora Rasa nu Mawa Beja

Nepina Ati nu ngadangding
ngahaleuangkeun kungkungan kasono
rumpakana ngagungkeun di satiap kecap puji Gusti

Gusti nu ngagaduhan ka Asih
Gusti nu Ngabogaan kanyaa'ah
Gusti nu kawasa sagala pangawasa
Gusti nu nunggal
Gusti nu Maha Ngersakeun

Timbalan sayagi pancena pangeusi Alam
miriggan sanggemna ngadugikeun dangding rasa
katebak leuleuyna angin
nyelesep kana jandela hyang
galecokna katampi sanaos gaib
Dina Angin di Pucuk-pucuk daun
kabandangna karaos sanaos anggang
sariyak layung meunteukeun teuteup nu geulis

Nu wiwit nu Pamungkas nu Manunggal
ngersakeun ngahijina Rasa nu katembag Asmaragama

Nu nyu'uh ku sora Bathin
Galindengna tina ati sanubari
Munajat ku rasa nu Ngagalura
soca sumerep meuhmeuy ku paneda tepang
Karaos sono Ngumbar rumpaka rasa
nyipta basa Cinta Salira
Kabeja di bawa ku Sora Semesta

Minggu, 25 Agustus 2013

INTRIK KEHIDUPAN

Dapatkah aku tetap bijak
Walau Iri dengki orang terus menghantam
yang pada akhirnya tetap aku panjatkan syukur dan meredam intrik yang ada

Reduksikan amarah di indahnya harmoni laku hidup dan kehidupan
Dihadirat Illahi kubertahan
Dalam telapakNya ku berteduh
Dan iman ini sejukkan nurani

Perdulinya Tuhan Pada diri
Dan restui rencana perjalanan takdir hidup
Jika dapat kubentangkan mimpi

Dan ijinkanku menjinakkan orang-orang yang iri dan mendengki
Karena mata ini terlalu lelah menyimak derita pendengki
walau di setiap langkahku menyimak nestapa
Waktu yang selalu melukis cerita
Luka, duka, suka menjadikan semua kenangan yang penuh canda tawa



Maka semua yang terpaut dalam segalaku
Adalah Cerita bagi kalian semua
...dan "TERIMAKASIH BILA HAL BAIK YANG KALIAN OCEHKAN"
karena itu memang aku, dan Tuhan yang tahu Segalaku

~salam Cinta dari Putra Padjadjaran

Rabu, 31 Juli 2013

AMARAH JIWA NU MANUT


Dimana Sajeroning diri kakuatan anu ngagambarkeun rencana jeung sagala hal anu mangrupa ciptaan dina pamikiran, kakuatan rasa lelembutan anu ngalingkung ngahiji ngusikkeun sagala Cipta jeung rasa jadi kalaksana,
manunggal wanci di alam keluhuran. teudeuk anjog jadi TRIDAYA SANG MAHA AGUNG. cipta paburantak, Karsa rasa diri teu ngijabah,
pikiran kosong, suwung kawening manggih pepelik.

Pangabisa diri dina ngokolakeun cipta, Karsa, rasa, kapegat ku jalan nu manggih rokrak rongkah, dina ngabela kelumangsungan hirup kahuripan
pamustungan antukna teu nyaluyukeun 3 rundayan kecap
ngarasakeun nikmatna kahirupan saukur dina ati sanubari

Kasampak anu dipigawe ayeuna henteu saluyu jeung kahayang-kahayang anu diharepkeun, namung kahayang ngabiruyungan kahontal

geus mungkas ngalarapkeun kakuatan rarasaan batin jeung Amarah jiwa. Sanggeus diri ngagunakeun daya cipta ka kahayang,
satadina geus hadir, dirasakeun, dilakonan kalayan Saesto
Panyangka Kasaean ka Gusti
kiwari saukur tumarima dina pangobul nu ngajadi

balas kitu ngawitan deui estuning wakca balaka tumaprah diri sumerah Ka Gusti Nu murbeng Alam.
 

Kamis, 30 Mei 2013

GULGAH


Hiber kica kica hiber teunangan
karasa ningnang balas padalisan galecok peuting
manceran keur caangna bulan
papang sono kuniang asih
nyosok walatra mendakan bagja
Cindekna nyambat ngaran nunggeulis ngantosan
Ngareka kecap dina pirigan wengi
Ngaharewos lalaunan
kahudang ku hiliwir beja
miluyu keur sanggin ngahiji
namper jadi hiji ugeran nu sayakti
ngawirahmakeun kereteg ati sanubari
ngawelas asih nu nyungsi

Rasa guligah
Seuri gumbira
Seubeuh pamuji
ajenna manggih pinasti
kairing asih sajati
nu nganteur ti taman bihari
Tina jandela wengi
Urang silih kiceupan
Lemu paneuteup
Teuteup jeung geugeut marengan
di wengi nu pinuh kanikmatan...!

namung.... Anjeun tebih panlinggihan

Selasa, 14 Mei 2013

DI TERAS KOTA

Sisa peluh jatuh dari wajahku
menggambarkan gelisah yang terus mengalir
dalam urat nadiku

betapa keangkuhan di luar bagai kota mati
selintas bayang berkelebat
rupanya daun gugur disapu angin

sejauh pikiranku
bila penuh inspirasi
aku ingin seribu kata untuk puisi

di teras hotel aku menunggu
lembaran coretan dan kartu domino
menggantung keseimbanganku

Dititik nol prasangka
Jantung kota Jakarta kembali berdenyut
di kaki waktu yang mulai bising
aku menyimpan mimpi

Senin, 13 Mei 2013

MENDAK SAGARA

Hate keubeuk kubangbaluh
hareupan ngiang ka jomantara
lalampahan pinuh ku dodoja
rusras teu mangih tungtung...

Kumalayang dialam dunya
langit kalimpudan ku mega hideung
angin ngahiliwir nyereset kana ati
matak ngageuingkeun lelembutan diri
emut ka Gusti Hyang Widi

Batara alam nu endah mukakeun gapura sagara hirup
nu jadi lalakon hirup kumalayang dialam dunya
Geter rasa numawa balaka
nganjang kana puserna kalbu
netep nanceb nurih kana sajeroning ati
amparan kahayang ngolebat

Nyipta manisna rasa bagja
sakapeung mindah jadi cimata nungumbara
ngalengkepan rasa kuciwa
ngalangkangan nu tumiba
rambisak jomantara lara

Mendak sagara jero talaga
pinanggih pamedar manah
muncar ngajagat mega
punclotna uwung-uwung
micahya sumebar ngabuana
saluyu jeung nu di teda

Seja ngabiru sagara sareng Salira

Sabtu, 11 Mei 2013

GARIS KEHIDUPAN


Ketika aku tahu garis pembatas pagi
ketika aku tahu maknanya
ketika anganku sebanding dengan goresan garis yang tercipta
aku menulis
aku keluarkan penaku tuk mulai membuat hitam kertasku
aku tarikan jemariku tuk menjelajah kolom ini
kulihat dan kumaknai arti hitamnya kertasku
kupandang dan kuhayati arti ketikan ini

mataku melihat dan dimaknai oleh imajiku
mejadi sebuah rangkaian sebuah garis
dan garis hitam membentuk huruf,
kata,
tulisan bermakna
aku berhenti ketika mata dan hatiku menyemai otakku
pacuan jantung berdetak menela'ah tenang karenanya
menyatu dengan cahaya terang imajinasi yang santai
rangkaian-rangkaian menjadi memiliki arti
meluruskan pandangan dan hati
remang dan terang tampak dimata
dan ketika aku mulai tak bisa menulis
saat jemariku berhenti menari
aku terdiam, aku menangis... hatiku membisik;
"Betapa hari ini aku bersyukur
masih diberikan kuasa dengan segala rasa
yang tertuang dan bisa menyapa segalanya
semuanya
dengan ucapan
" SELAMAT PAGI SAHABAT...
SELAMAT PAGI CINTA..."
Semoga kita selalu diberikan Kesehatan dan Kedamaian dalam memaknai dan menikmati Hidup dalam Kehidupan!

SYAIR SENJATAKU

Memandang rembulan dari satu sisi
Memandang wajahmu dari segenap jurusan
Aku melihat waktu melaju 
Aku merindui wajahmu
Senjata telah hilang di sirnakan kata-kata
Aku muak dikala senjata tak lagi bicara

Suatu malam aku mandi di lautan
Di hias bunga ajaib bertebaran di langit
Suara malam adalah suara kesepian
Aku inginkan kamu

Bila setiap kata adalah terjemahan dari senjata yang ku pegang
Dan lalu muncul wajahmu
Kamu menjadi makna
Makna menjadi harapan
Harapan karena aku akan membelai rambutmu
Harapan karena aku akan tetap berpuisi
Harapan karena aku akan melakukan sesuatu
Aku terkenang kepada apa yang telah terjadi

Aku bertualang di dalam udara yang berdebu
Aku bernyanyi menikmati hidup yang kelabu
mencintai kamu adalah bahagia dan sedih
Bahagia karena mempunyai kamu di dalam kalbuku
Ketegangan menjadi pupuk cinta kita

Tetapi bukankah kehidupan sendiri adalah bahagia dan sedih?
Bahagia karena nafas mengalir dan jantung berdetak
Sedih karena fikiran diliputi bayang-bayang
Adapun harapan adalah penghayatan akan ketegangan
dn Senjataku tetap ada dipangkuan
Menjabarkan apa yang kurasakan
Sebab kata-kata hanyalah rekaan
Sedangkan..
Senjata adalah wujud dari ketegasan,
keberanian,
keperkasaan,
dan
Kejujuran.
begitulah senjataku yang pada akhirnya adalah wujud dari kelembutan rasa dan jiwaku

~sabetan senjata-ku adalah ungkapan rasa yang ada

Kamis, 09 Mei 2013

RINDAT WANCI


Sajungna wanci ninggalkeun peuting
ngagilincing nagtawing ngalangkang gurat kanyaah
ngolewang di gawir balebat
ngaringkang ci ibun enjing
teu kadongkang ngantun wayah
teu katahan mapag tigin rebun isuk

Dina rekana teu sagawayah
Nyerelek mungkas wates mupuh halimun
Midang tandang ngarah beurang
Ngalongkewang ngalampah sorangan
Paripolah nu merenah
Ngajemplangkeun pancen nu guligah

Nyangkrung ati sanubari
Nyidik-nyidik ngolebatna wanci
Nyungklang manah dina tali pasini
Kapentang ku rindatna wanci
Balebat nu jadi saksi
Ngendatkeun ngalangkangna mega
Nutugan kotretna rasa
Rasa Cinta nu kapegat mangsa




Rabu, 08 Mei 2013

CARITA NU MAWA BAGJA

"Lalampahan Dinten rebo, 7 Mei 2013
"
Isuk-Isuk geus ngorejat hudang, Pas nyeleketkeun panto jandela singhoreng teh geus Beurang...., Cahya Panon poe ngalentab kana Puseurna Soca.
Maksad tadinamah rek isuk-isuk keneh ka Padepokan Pencak Silat Indonesia di Taman Mini Indonesia, sono weh ka wahana jukut nu hejo ngemplok sabundeureun Padepokan di Taman Mini teh, bari ngabeberah panon ningalian asesoris-asesoris olahraga kaluaran anyar, bari rek meser Saragam Silat ( Pangsi) keur barudak Silat nu nembean lebet ka Paguron.
Gebrus mandi bari kakawihan, nikmat karasana cai nu ngaguyur kana sararaga. rengse mandi gulak gilek sakedapan payunen eunteng bari nyisir bu'uk teras di bengker ku Iket. "Deuh kasep kieu gening Aing teh" hehe... jero hate ngagerentes bari tulak cangkeng merhatikin waruga diri nu di pangsi jangkep jeung Iketna, jaba katenjo gurat biru luhur lambe jeung ngaagembatna biru gado balas dua poe kamari jenggot di kerok.
Turun ti loteng langsung weh nyuruput cikopi, kaleresan pun alo nuju libur sakola, janten aya di bumi. bul bul bul weh meuni kunikmat katambihan udud kelepus Sampurna Mild tea bari panon nyalasar ningalian tarumpah ajaib nu satia jadi tilam dampal kamana wae iinditan.
Sanggeus cikopi mungkas nepikana hampasna, udud nyunglang kasedot nepikana busahna. bari nyamber iteuk kuring ngalengkah kaluar imah, ngajugjug wahana pangbengberah manah di Padepokan Pencak Silat Indonesia.

Megat Angkot ojeg ku lami, Angkot ku pinuh wae, aya mobil taxi nyeleber lalaunan nya geus weh di tunjuk langsung ngahiuk eureun " sakti amat ieu curuk Aing" jero hate ngagerendeng.
Di pertengahan Tol Hape sasada, diangkat teh rerencangan ti salah sahiji paguron pencak silat Perisai Diri ngajakan ka Cibubur ka Ruko anjeuna nu nembe rengse di renofasi..., duh ngadadak pisan geuning. tapi nya anger kedah ditedunan da kapungkur tos kadung jangji rek ngagarap hiji usaha babarengan pami Kantor eta rengse dirapihan. janten rek presentasi ceuk basa yunani-na mah. da konsep tos ngajelegedeg ti taun kamari keneh. bari ngajakan ka Gedung Kementrian Olahraga di sabrangeun Cibubur Jungtion, anjeuna nawaran kuring supaos muka cabang latian di gedung eta, da anjeuna wanoh sareng pengelola gedungna.
Hiap weh antukna mah ka Cibubur.

Wang weng wong wang weng wong pancakaki bari diselingan ngahuap kulub hui jeung kueh dadar gulung, Pancakaki ngaler ngidul nepika manggih lengkah lanjutan, teu karasa nepika wanci Sariyak Layung. dituluykeun ka Gedung Olahraga Kementrian RI nu di Cibubur-Jakarta Timur. antukna beres koordinasi jeung pihak pengelola nu kaleresan masih aya di kantorna nepika tabuh 7wengi.

Rencana ka Padepokan Taman Mini bari rek nyawang sugan pinanggih inspirasi, janten ilang, namung nya anger kedah kaditu da aya janji jeung pihak Koperasi Padepokan rek nyandak/Meser baju pangsi latian silat.
Jius deuih si taxi nyadak waruga ngajugjug ka eta patempatan. nepi kanu dituju kabeneran rame keneh nu keur latihan salah sahiji Paguron Pencak Silat nu gaduh jadwal latihan dinten tadi, Sangeus Ngobrol ngaler ngidul sakedapan jeung pengelola koperasi Padepokan nu someah ( nyuguhan enjus buah soalna ), teras weh ngagembol Baju pangsi 10 stel, tuluy nangkring weh sakedapan bari tumpang kaki ningalikeun barudak alit nu keur latihan silat, ramo nyapit udud nu kedeung keudeung di sedot bari ngarasakeun hiliwir angin tipeuting.

Wanci geus nunjukeun tabuh 9 wengi, "ah tos cekap dinten ieumah lalampahan" pikir jero hate.

Awak asa geus lungse, hoream naek beus Mayasari nu biasana jam sakitumah nyecek ku penumpang katut copetna, jasa si Blue Bird jadi sasaran deui wae ngajius deui ngabelesat mawa waruga muru ka bekasi Timur, pas kaluar Tol timur kaemut didinya aya warung kopi langganan, lungsur weh ahirnamah, tos saminggon teu ngarasanan ngeunahna bubur kacang hejo buatan nonoman-nonoman Sunda nu di warung kopi eta ( 5 nonoman Nonoman Sunda usaha Warung Kopi nu kakoncara rame pengunjungna meja pengunjungna oge nepika panjang jeung loba, di pas Gerbang Tol Timur, kabeneran kuringmah sok taulah mayar, "haha......" da tadina unggal nyimpang ka Warung eta nonoman eta sok menta Iket nu meungkeut dina mastaka jeung sok di yeuh keun weh, da reueus ku hoyong make Iketna oge).

Karakge hol dina panto, nu saurang mah langsung ngaheheh bari nyeletuk " Kopi Hideung nya Kang", " Rampes" waler Kuring "
gek diuk, teu lila kopi norojol dianteurkeun, teu kungsi sasalaman ka akbehan da keur saribuk ngalayanan pangunjung nu liana, sasalaman teh mun pas nuju ngalangkung ka lebah kuring, namung cohag obrolan mah anger najan pajauhan bari maranehanana ngalayanan pangunjung nu maresen sagala endah, Pesen Bubur kacang Hejo weh make keta eutik kuring mah. Nikmaaaat...!

Ningali Kuring mawa dua gembolan bungkusan nu hiji nyeletuk naros" nya Pangsi waler kuring"
"Ciba ah hayang Pangs sabaraha duit ieu" euleuh etamah maen beset wae Pangsi dina gembolan teh di buka, Kleresan Dinten Minngu isuk rek balik ka Kuningan, jadi jeung kuring weh ieu Pangsi"
"sakian" waler kuring
euleuh Geuning murah nya bagus ieumah bahana.
Atu meureun weh bagus da ieumah Saragam Silat Kelas IPSI " jero hate ngawaler"

" nya atuh dibayar ku kuring nya, didieu aya Limaan nya kabeh jeung Kuring, saparona rek dibawa kalembur"
"duh punten kuringmah teu dagang Pangsi, ieumah keur barudak silat weh nu can boga saragam pangsi, jaba ieumah aya Bet IPSI ( Ikatan Pencak Silat Indoinesia)"
" ah teunanaon ke bisa di Buka" etamah ku keukeuh Reza teh bari ngaleos da bari sibuk tea di warung.
nyaho horeng teh gunem catur jeung babaturanana aya Kuring mawa baju Pangsi Loba. atu nu ngaliwat ka Lebah kuring langsung nyamber hiji-hiji bari ngilikan diukur-ukur kana awakna.
"Meuni asa beureum beungeut disangka batur mah boa Aing teh Tukang Kiridit kapeutingan, hadooo.....h " Siamah dak Aing ke disangka Tukang Kiridit kapeutingan ieu kunu aya di dieu" ceuk kuring nu malah di waler ngahahah ku bararudak teh.

Geus alesan ieu itu anger maranehanana teh keukeuh hayang kana Pangsi, da iketna mah geus boga cenahna teh da geus kabagean hiji ewang malah leuwih balas nyamber ikeut nu dipake kuring mun nyimpang kadinya.
Halah iyeung... keukeuh pisan
Aeh enyaan rupana, bari jeung sibuk nglayanan pangunjung nu mayar jeung nu mesen, etamah barudak malah ngumpulkeun duit sakabehanana katingal ti kajauhan di tempat kuring ngopi udud nyaender bari SMS-an jeung ( Titik titik ).

Teu Bisa ngomong ku kalakuan barudak nu nembrakeun duit dina meja, " dina pikiran kuring Tekor ku Ongkos Taxi atuh ieumah Aing teh" tapi ras emut kana Pancen. nya kieu meureun jalana Ngahudang Rasa Urang Sunda Mulang deui kana Jati Diri Raksukanana.
"Gusti Nu Maha Uninga, katampi Pisan Pangaping jeung Pangjaring ti Karuhun Abdi, Nuhun mangrebu Nuhun kalayan Kabingahan, katampi Kadeudeuh jeung kanyaahna kalayan Sugema diri Abdi kana Katarimana ku baraya nu kahudang rasa, katarimana ieu Bewara Jati nu ngancik dina ati Sanubari, nu ngarambag dina Rasa Kaula"

Gerentes Hate Kuring bari teu karaos damis kapuragan cakclak cisoca.
"Kumaha Kang janten nya" kageuing lamunan Kuring ku ucap jalmi payunen nu gadung wasta "Reza" bari kawas nu heran ningali kuring kumeneng.
"Nya atuh mangga" Waler kuring teu loba carita deui.
Aduh Biyung eta Reza jeung rengrenganana Atohna di tunjukeun ku Keom nu beda, Bagjana karasa nepi jero dada kula
Nuhun Gusti Nu Maha Kawasa. Bagea bagea Bagea ...

Sakapeung Kuring Butuh Nyarita, namung ka Saha Nyarita?!?di jakarta pusat Iboketa Nagara asa taya dulur Baraya nu sami mawa Rasa nu kacarita kawas dina tulisan nu aya. atawa kamana benten wahana. duka ah duka ieu ngan saukur nyerat basa.
Hirup asa Sorangan ngabaladah di satengahing Marga mawa Rasa nu nyandingna Kahanyang nu Tumiba.
Nya Kamana nu sami micinta...!!!
Antukna dina Blogg ieu jadi enggon kuring Ngawakca balaka nu kalakon jeung nu karasa.
Hapunten nu di suhun, Hampura nu disangga, taya maksad nu lian, ieu ngan saukur cumarita.

_/\_ Rahayu Salawasna Urang Sunda sa-DAYA-na



Sabtu, 27 April 2013

TERUNTUK PAGIMU

Teruntuk pagimu yang terlelap di sana
malam masih membuai mu dalam timangannya
alunan lembut angin juga masih membelaimu
nyenyaklah dalam pangkuan malam
terserahlah demi citamu
hari bertemu hilang

kita harus berdiskusi
saat kau terbangun di pagi ini
tentang mentari, 
tentang awan, 
tentang hujan..
dan
tentang "KITA"

AKSARA BIRU

Hening,, 

burung malam pun seolah tertidur oleh belai angin
Malam menjadi lebih dingin dari biasanya..
Dan Mata ku menjadi lebih kuat dari biasanya..

Tak sabar menunggu sebuah masa..
saat pagi menjadi dekat dan bisa kudekap..
Hening,, hanya ada bunyi ketukan akibat keyboard dan jemariku sedang sibuk beradu..

Sebab hari ini
Yah... menjelang pagi ini
adalah pagi yang meneruskan spasi Catatan kecil ini,
menambah narasi kidung asmarandana
kidung yang penghujung syairnya belum terbang
menemui tinta biruku disini

~pagi masih setia menungu aksara yang kau bawa dan tiba di landasan Garuda

HELAI KEANGGUNAN TETAPKAH MENGABUT (catatan tambahan 28 April 2013)

Bukan aku jika tidak gila. Bukan cintaku jika ia baik-baik saja.
Mencurah inginmu pada seutas malam
Atau mencela cahaya dalam hatimu
yang membuka telanjangmu, 
yang membuat terkulai hatimu
demi helai keanggunan
citamu melebihi cintamu

Jika kusebut itu,
apa kau mendengarnya?
Apa terasa getarannya hingga ujung rasamu?

Aku masih belum menemukan ide paling tepat 

untuk kuceritakan tentang kita di malam ini, 
karena senja sudah berlalu di menit terakhir hari perencanaan
hari ini yang pernah dikabarkan 

sebagai hari kehidupan cita dan cinta kita,
Dan nonsense
waktu mendentum mengitari dunia tak putus
Jarum jam masih mendenting di arloji usang ini
Membaca cakrawala di setiap denyut nadinya
menandai misteri kita masih berkepanjangan

Aku masih belum menemukan cara 

bagaimana menyatukan puluhan cerita 
yang telah tercipta akibat dari yang kita ciptakan,
Menapak, nampak terhubung, tapi tak tercairkan
Imaji demi imaji terkumpul laksa skenario yang siap difilmkan
Namun masih menjadi diksi yang misteri
Membiru kaku dalam bungkam
Seperti puzzle yang tak pernah terpecahkan
Menganggun di antara keanggunan,
di antaranya
Aku dan kehidupanku,
aku dan impianku,
aku dan harapanku,
aku dan mimpiku
Bukan aku jika tanpa kamu

Rezim impian bahkan masih tersusun rapi di tempatnya
kan kutinggalkan untuk kuwujudkan bersama waktu
bila hari ini masih belum sepakat kita membuka tabir misteri yang kita buat
masih selalu kubaca aksaranya tanpa mengenal waktu
untuk menghubungkan menjadi narasi bila memang kita sudah sepakat membuka tabir biru

Entah diksi apa yang menggelayuti imajimu kini
Terjelas
Semua masih sama
meski ketika bangun
tersadarlah bahwa hari ini tidak lagi sama
kupikir hari ini akan menjadi hari akhir cerita maya
menguakkan segalanya yang kita simpan

Berlari dalam kenaifan
Mencari,
mencari,
dan terus mencari
mencari awal apa untuk cerita hal kita
Ternyata nyata yang tidak ada
Lalu kututup dengan mungkin belum saatnya
belum waktunya kita buka segalanya

~28 april 2013, jadi catatan tambahan dari catatan kecil yang ku buat mengenai hal kita
semoga kau baik-baik saja, ku masih pria yang sejiwa denganmu, dan masih seperti yang kau impikan sejak dulu,.
salam santun selalu untukmu. Rahayu _/\_

BATAS HARI


Antara angin di malam ini
gemuruh menyelusup lirih
menerjang
meneror
mengejar
memaksa
dan memerkosa rasa
perasaan
harapan
yang telah kukaitkan
pada batas senja tadi
yang telah ku lindungi
dengan ragaku

Bayanganku
menghilang
ditelan gelap malam
menjemput sang pujaan
di hari yang kau sebutkan
namun tak ada kabar
sampai hari ini menjelang malam

Kamis, 25 April 2013

ALAM KADEWATAAN (Tirani Kehidupan)


Sweta Dwipa mempengaruhi rotasi Jiwa
Keturunan Dewa menapaki Bumi
menarik simpati dan perhatian Dewi - Dewi Kahyangan
memenuhi marcapada membawa Bijak
Jawa Dwipa agung gunung Ageung
Lambang Kahyangan dimensi Alam
menyempurnakan bumi dengan Daya dan keluhungan

Swargaloka sang Hyang Jagat Nata
ratunya Jagat Raya mendamping Mahadewa
Swargaloka dibuat jaya Budaya
Ngejowantah
mewujud
cahaya menampakkan Diri
kenyataan sejati anugerah Gusti Hyang Widi

Jagat ini memisahkan kehidupan sukma
yang berasal dari kehidupan Raga alam keDewataan
menjadi sempurna menyatu dalam wujud Manusa
Langgeng,
abadi,
Hakiki
menutup semua jawaban
Bagi yang mencari
Ajining Cipta
ajining Rasa
Ajining Karsa
Menembus batas angin
Menerbos batas Hyang
Membuka Tirai Malam
Bermunajada kepada Gusti Murbeng Alam
Ahung tanpa batasan...!

Rabu, 24 April 2013

Sajak Purnama-ku


Aku dalam diri bingkai dua jiwa,
menyandang baluran puja dari cela,
yang jujur,
yang terkabut luka,
yang tertulis,
dari suratan cinta,

di Purnama ini
Purnama yang rapuh terlukis dalam cermin cahayanya
ketika kutitipkan rasa pada kupu-kupu yang bersemayam di hatimu
hingga membuat bibirku ingin mengecup pipi ranummu
rindu pun menjelma sajak bergulungan dalam ruang hati

setumpuk rasa ini menggulung,
menggema,
menyebut namamu bak gemuruh ombak yang kubaca dari getar bibirmu
sajak purnama tlah rapuh terlukis dalam cahayanya
menjelma bayang bayang retak
tapi nafas ini masih sempurna
berhembus dan berdetak merajut sebuah nama
namamu yang jauh disana
nama yang tersimpan
yang harum terselip sepi
pelita asa menyala hidup dan mati
tetap menyala dalam buaian pesisir
di antara sajak-sajak satir

dan purnama pun bersenandungkan sajak getir

~di purnama ini rindu menghenyakan kalbuku

FHOTO: Fashion of Sondaica

Riwayat Tirani Rindu-Ku


Aku hilang dalam terang
hingga malam larut kelam
Aku bingung dalam senang
hingga pagi larut siang
Aku lelap dalam semangat
yang tergulung di gelombang Zaman

Apakah ini riwayatku?
Aku masih bingung!
Hingga tanah kelahiranku tak lagi ramah
Sebab aku belum tahu riwayatku

Dimanakah letak jejak pendahuluku
untuk kubaca sebagai sebab diriku?
Aku coba bertanya pada laut,
apakah kau yang tercantum namanya dalam silsilah bumi?
Ternyata ia hanya tersenyum padaku
bersama suara angin berdebur ombak
Aku bertanya pada awan,
namun ia semakin menebal,
menghitam penuhi jarak pandangku
hingga aku tak lagi mampu membaca isyarat itu
Aku coba bertanya kembali pada rembulan,
apakah kau yang pernah menimang bayi ini, dikala bumi masih dini?
Tapi ia telah dipinang oleh malam yang petang
hingga mataku terasa silau menagkap sinar kepastian

Lalu kepada siapa lagi
aku harus bertanya?!!
atau kusebut saja riwayat ini Riwayat tanpa tapak

hingga sajak Rindu tercipta di Lorong Cahaya

"Angin,
air,
tanah,
dan api semua menyatu
membeku dalam rindu
dalam bingkai masa lalu
Aku kembali belajar pada sunyi
tentang sebuah kepercayaan
serta laju waktu yang tak mampu ku kejar

Di lorong ini terdengar tangis rindu
sedih.....!!!!???,
terdenting kidung duka di kaki senja
mengiris hati mengalir sedih
menuai tangis ditelan waktu
dalam catatan yang tak sempat terangkum
Sebab aroma wangi telah kandas tertiup angin
terbang memenuhi istana biru
Terpaksa aku sendiri
menahan luka setengah diri,
dan belajar kembali
pada purnama,
meski matahari telah redup

Tirani rindu ini belum pernah aku dendangkan
Tirani rindu ini belum pernah ku bacakan pada yang tersayang
ada sebuah gelombang jarak
yang akhirnya
Menyeret kehadiranku di lorong ini

Pertemuan hilang dari genggamanku
Sementara sebongkah rindu dihatiku
masih belum sirna oleh cahaya bintangmu
Dedaunan masih kering pada ranting-ranting yang menalar
antara rindu dan cinta yang menggebu

inikah skenario langit yang menyutradarai langkahku!!??
Langkahnya!!??
Langkah Kita!!??
Langkah Cinta!!??
Sayangnya aku percaya itu "

Selasa, 23 April 2013

Sepenggal sajak getir


"Hidup"
Bahwa hidup itu sejatinya tak semudah seperti apa yang dipaparkan dalam sebentuk teori. Ia adalah rahasia yang tak mudah untuk ditebak atau bahkan dilukis sejak manusia masih berada di dalam kandungan. Apa-apa yang dituangkan dan ditayangkan serta di khutbahkan dalam setiap ibadah, tak lain hanyalah cara bagi si pengkutbah untuk melanjutkan atau bertahan hidup. Nasib dan takdir telah digariskan pada setiap garis tangan manusia. Tersenyumlah karena mungkin hari ini nasib berwajah ramah. Maka menangislah karena mungkin takdir luput kita baca esok hari.

Lantas apa yang mesti kita ejawantahkan? Apakah sebentuk puisi ini juga adalah salah satu takdir yang di gariskan ditangan kita? Ooh…andai Tuhan memberikan apa yang kita minta, bukan memberikan apa yang kita butuhkan, maka aku tidak akan menuliskan sebentuk sajak di bawah ini. Tetapi Tuhan adalah Tuhan, dan kita hanya manusia. Karena itu wahai cintaku, simaklah nyanyian puisi sumbang yang lahir dari getir langit-langit jantungku…

Tetapi Inilah Hidup,?
sepuluh jari tangan kita takkan mampu menghitung gugusan bintang
meski ingatan begitu sempurna membaca
desau angin yang berderit lewat jendela pagi

kita pernah belajar pada alam
sebait doa yang lahir dari ladang tandus
sebelum gerimis melumat aroma debu yang kita sanjung

tetapi inilah hidup,
sering kali ia sungkan berkata jujur pada dirinya
seperti yang pernah kita susun di atas pasir telanjang
dan musnah ditelan ombak seketika

tetapi inilah hidup,
senyum dan hujan adalah bunga-bunga
yang kita siram ketika pagi menghampiri
lalu layu seketika dilumat matahari

lantas apa lagi,
selain takdir yang tak bisa kita tawar
meski doa kerap kita hamburkan ke udara
namun sepertinya langit tengah tuli
dan halaman-halaman buku kian berkurang
tetapi inilah hidup, 


Inilah "Tirani Kehidupan"

Salam santun selalu untuk yang terkasih

CINTA TIRAI MALAM ( PENANTIAN )

HENING


Sejenak hening,
menikmati arti kesunyian
memahami makna keheningan
menjauh dari arus pikiran dunia dengan cahaya semu
Cahaya yang dikatakan orang tentang kehidupan
Kehidupan dunia yang memenjarakan hati nurani
memasung cahaya cinta murninya

Dimana aku bisa dengan leluasa menatap langit bersih
dinginya kabut pagi angkasa terang saat malam
bertabur bintang-bintang serta lembut cahaya bulan
menyisakan temaram malam
Dan kunang-kunang menjadi kawan
kumenembus jalan setapak di tengah pengembaraan ketenangan

Hening yang kurindu
kesempatan untuk memaknai cahaya
hening memberiku kesadaran betapa damainya kesejukan,
ketenangan,

hening..... memberiku rasa
dan
kesejatian cinta dalam Tirani Kehidupan

Senin, 22 April 2013

ASIH SAJATI

Meunhmeuy kalimah nu nyampak sakuriling jagat
bibitna ti kahyangan
dipelak di alam dunya
Dipale jampe pamake 
di cahayaan ku cahya harti

Saranggeuy mawa geuhgeuy
sadahan muncar wibawa
Waruga muka lambar carita
Diraksukan nyari
Ditotopong mawa sono
Jajaka sidengdang jadi sawangan
Ngadampal amparan jagat
Sajagat kariksa rasa
rasa sajatina rasa

Ngudar raksukan Sang Dewata
medar beja ngajadi nyata ayana
mukakeun lalakon baheula
mulang kiwari mangsana
ngancik dina ati nu rumasa
nyanding dina wujud
tumiba kanu nalangsa tunggara dunya

Nyorang titis tulis
geuning enya kedah Karerab kahaseupan
Khatam dawam, enyaan tapa luhureun hawu
sangkan asak pangeusi awak
saur sepuh harewos hyang

Sari nyari jadi daging
asa ngaping tulang jeung sumsum
Asih ngajirim beubeureum getih
minangka wiwaha pulas kasuka
Komara rasa jadi cahya
Nyaangan lampah ku lengkah
Deukeut paneuteup jero panenjo
Geusan nanggeuy angkeuhan maneuh
Ngajati ngajadi dina diri

Panyaur asa ku luhung
najan enya laku can manggih tungtung
Mangsa wanci jadi ciri nyorang pipir takdir
ieu Abdi Gusti munajat ka Hyang Widi
Neda asih sakumahaning jangji
Asih sajati nu di anti
nu ngagalecok sajeroning ati sanubari.

KAWIH TINGTRIM


Junjunan,
Kawih tingtrim kumelendang
sora suling jeung jentreng kacapi nyalincingan
haleuang ati di tanah pasundan
lembur urang panineungan
ngabelesat nyumpingan salira nu anggang
mungkas sajak rumpaka kaheman,
ngajajap gelikna ati
nganteur lengking kasono
nu nyanding dina manah urang nu can kaubaran

waktos mulang nu sakedap deui datang
naha anjeun ngan malah ngalangkangan

Jumat, 19 April 2013

A Mood Romantic in Nature!


Dreams and imagination foster romantic atmosphere
Influenced and inspired by the beauty of nature
Emotions and sentiments occupy my romantic life
Adventure and exploration is part of the romantic life
Romance is the essence of my love life in the world
Flowers and vibration romance will never die in my hearts

~Selalu terciptakan suasana romantis untukmu wahai cintaku