Blogger templates

Kutemukan dirimu di ujung pencarianku, Geulis..., Taya niat akang salian seja Ngabagjakeun Salira, Akang nganti Salira di Tatar Pasundan. Pulanglah sayang...!!!. Teuteup potret nu aya, antebkeun rasa ngawang-ngawang, Galih kasono pangubar rasa nu kumacacang , Riwayat urang mangsana pinuh kabungahan lan kabagjaan . Junjunan...Urang Tumiba dina Bagja salawasna. _/\_

Rabu, 24 April 2013

Riwayat Tirani Rindu-Ku


Aku hilang dalam terang
hingga malam larut kelam
Aku bingung dalam senang
hingga pagi larut siang
Aku lelap dalam semangat
yang tergulung di gelombang Zaman

Apakah ini riwayatku?
Aku masih bingung!
Hingga tanah kelahiranku tak lagi ramah
Sebab aku belum tahu riwayatku

Dimanakah letak jejak pendahuluku
untuk kubaca sebagai sebab diriku?
Aku coba bertanya pada laut,
apakah kau yang tercantum namanya dalam silsilah bumi?
Ternyata ia hanya tersenyum padaku
bersama suara angin berdebur ombak
Aku bertanya pada awan,
namun ia semakin menebal,
menghitam penuhi jarak pandangku
hingga aku tak lagi mampu membaca isyarat itu
Aku coba bertanya kembali pada rembulan,
apakah kau yang pernah menimang bayi ini, dikala bumi masih dini?
Tapi ia telah dipinang oleh malam yang petang
hingga mataku terasa silau menagkap sinar kepastian

Lalu kepada siapa lagi
aku harus bertanya?!!
atau kusebut saja riwayat ini Riwayat tanpa tapak

hingga sajak Rindu tercipta di Lorong Cahaya

"Angin,
air,
tanah,
dan api semua menyatu
membeku dalam rindu
dalam bingkai masa lalu
Aku kembali belajar pada sunyi
tentang sebuah kepercayaan
serta laju waktu yang tak mampu ku kejar

Di lorong ini terdengar tangis rindu
sedih.....!!!!???,
terdenting kidung duka di kaki senja
mengiris hati mengalir sedih
menuai tangis ditelan waktu
dalam catatan yang tak sempat terangkum
Sebab aroma wangi telah kandas tertiup angin
terbang memenuhi istana biru
Terpaksa aku sendiri
menahan luka setengah diri,
dan belajar kembali
pada purnama,
meski matahari telah redup

Tirani rindu ini belum pernah aku dendangkan
Tirani rindu ini belum pernah ku bacakan pada yang tersayang
ada sebuah gelombang jarak
yang akhirnya
Menyeret kehadiranku di lorong ini

Pertemuan hilang dari genggamanku
Sementara sebongkah rindu dihatiku
masih belum sirna oleh cahaya bintangmu
Dedaunan masih kering pada ranting-ranting yang menalar
antara rindu dan cinta yang menggebu

inikah skenario langit yang menyutradarai langkahku!!??
Langkahnya!!??
Langkah Kita!!??
Langkah Cinta!!??
Sayangnya aku percaya itu "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar