Sisa peluh jatuh dari wajahku
menggambarkan gelisah yang terus mengalir
dalam urat nadiku
betapa keangkuhan di luar bagai kota mati
selintas bayang berkelebat
rupanya daun gugur disapu angin
sejauh pikiranku
bila penuh inspirasi
aku ingin seribu kata untuk puisi
di teras hotel aku menunggu
lembaran coretan dan kartu domino
menggantung keseimbanganku
Dititik nol prasangka
Jantung kota Jakarta kembali berdenyut
di kaki waktu yang mulai bising
aku menyimpan mimpi
menggambarkan gelisah yang terus mengalir
dalam urat nadiku
betapa keangkuhan di luar bagai kota mati
selintas bayang berkelebat
rupanya daun gugur disapu angin
sejauh pikiranku
bila penuh inspirasi
aku ingin seribu kata untuk puisi
di teras hotel aku menunggu
lembaran coretan dan kartu domino
menggantung keseimbanganku
Dititik nol prasangka
Jantung kota Jakarta kembali berdenyut
di kaki waktu yang mulai bising
aku menyimpan mimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar